Jahanam

Jahanam - Cintamu Sepahit Topi Miring lyrics

rate me

(Puisi asli oleh Sindhunata)

Reff:

Sengkuni leda-lede

mimpin baris ngarep dhewe

eh barisane menggok

Sengkuni kok malah ndheprok

nong, (ee!) nong ji, nong ro (4x)

Senja di desa Baron

matahari tenggelam dalam kemaron

Lembu betina lari melompat-lompat

dikejar-kejar anaknya yang kecil meloncat

Senja lucu dengan kasih sayang ibu dan anak

langit senja mengandung sapi beranak

terpesona Ranto melihat, ia tertawa bergelak

dan berubah jadi Ranto Gudel, sang pelawak

Andi Marmoyo, di panggung ketoprak

Ranto Gudel, meminum arak

Terendam dalam ciu

birahinya berubah jadi biru

Diajaknya Nyai Dasima bercinta

dengan cinta sepahit Topi Miringnya

Layar dibuka, turun hujan gembukan

Dewi Mlenukgembuk datang

membawa seguling roti cakwe

Marmoyo rebah terguling tidur

di pangkuan Nyai Dasima

yang sekeras ciu cangkol buah dadanya

Ke mana Ranto Gudel pergi

panggung selalu harum dengan arak yang wangi

Di Sriwedari jadi petruk

Garengnya diajak mabuk

Bagongnya menggeloyor

Semar jualan ciu cangkol

Dengan terang lampu semprong

Pak Mloyo memukul kenong

nong ji, nong ro

kembali ke reff

Giginya ompong menggerong

Ranto Gudel Mendehem nyungsep

Thuyul gundhul ke sana sini mengempit gendul

gendruwo thela-thelo, tampak loyo

jrangkong jalannya miring-miring eh! dhoyong

Belum selesai menabuh

Nong ji, nong ro

Pak Mloyo terguling ke Bengawan Solo

dengan irama alunan nong ji, nong ro

Pak Mloyo pulang, jalannya geloyoran

kembali ke reff

Ranto Gudel minum arak bekonang

mengantar gadis pulang, berdandan bidan

roknya putih, bajunya putih

serba putih, lebih daripada peri

Tiba di pinggir kali

Ranto Gudel diajak belok ke kiri

Dhemit elek a'u tenan!

ngumpat Ranto Gudel geram

Ia marah terendam arak bekonang

hampir saja aku bercinta dengan setan

Cinta manusia seperti Umbul Penggung

dulu bening, sekarang keruh

Ranto Gudel dengan empat istrinya

tak pernah abadi cintanya

kembali ke reff

Memang enak jadi wedhus daripada manusia

bila mati, manusia dikubur di gundukan tanah

kepalanya dikencingi wedhus yang merumput

Nasib manusia, hanya sengsara, sampai akhirnya

mengapa kita, mesti bersusah?

Coba hiduplah seperti Joko Lelur

siangnya melamun me-minum limun

malam beranjak bangun, minum berminum

lapen ciu cangkol arak bekonang dituang

botol cangkol dipasangnya di setiap sudut rumah

apa guna 'tuk takut tikus-tikus rupanya

mengenang bayangan di masa tuanya

ciu cangkol hanyalah spiritus tuk ngusir tikus

padahal dulu ku meminumnya sampai lempus

kembali ke reff 2x<br />

<br />

Thanks to Razvan

Get this song at:  amazon.com  sheetmusicplus.com

Share your thoughts

0 Comments found